Penambangan terbuka adalah suatu teknik penambangan yang dilakukan ketika mineral ditemukan di dekat permukaan dimana lapisan penutup, yaitu material yang terletak di atas area mineral, relatif tipis sehingga membentuk lubang di dalam tanah. Ini adalah metode penambangan yang paling umum digunakan karena tidak memerlukan terowongan atau metode ekstraktif sehingga menghilangkan banyak bahaya keselamatan jika ini adalah operasi penambangan bawah tanah yang kompleks. Selain itu, terdapat kemudahan penggunaan air dan mesin seperti dump truck, ekskavator, dan alat berat lainnya yang tidak dapat digunakan di terowongan.
Tambang terbuka terdalam di dunia adalah Tambang Bingham Canyon yang terletak di Amerika Serikat dengan pengukuran melintasi lubang hingga 4,5 km dan kedalaman 1,2 km. Memiliki tambang yang dalam membuatnya rentan terhadap berbagai jenis bahaya yaitu longsoran tanah. Untuk mencegah terjadinya longsoran, perlu dilakukan metode terasering, yaitu dinding lubang digali miring dengan anak tangga sehingga terlihat seperti tangga. Meningkatnya stabilitas lereng mengurangi risiko tanah longsor dan kejadian pemborosan massal lainnya. Struktur terasering juga mengurangi erosi tanah karena menciptakan platform datar untuk memperlambat limpasan air. Erosi tanah yang rendah berarti mencegah pencemaran sedimen pada badan air di sekitarnya.
Bahkan di Indonesia, tanah yang kaya akan mineral, merupakan rumah bagi banyak tambang terbuka. Salah satu cadangan tambang emas terbesar dapat ditemukan di Papua, Indonesia disebut tambang Grasberg dengan panjang lubang sekitar 1,6 km. Sejak tahun 1990, perusahaan ini telah memproduksi lebih dari 1.300 ton emas dan 12.000 ton tembaga. Namun, ekspansi yang pesat ini menimbulkan tantangan lingkungan yang signifikan, termasuk penggundulan hutan dan hilangnya habitat. Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi kehilangan sekitar 100.000 hektar hutan setiap tahunnya. Industri pertambangan batu bara, yang sebagian besar menggunakan metode penambangan terbuka, juga mendapat sorotan karena dampaknya terhadap kualitas udara dan air. Mengatasi masalah-masalah ini sambil memastikan pembangunan berkelanjutan di sektor pertambangan sangatlah penting bagi masa depan Indonesia.
Selain permasalahan lingkungan, penambangan terbuka juga membawa dampak sosial yang signifikan. Komunitas lokal sering kali menghadapi pengungsian, gangguan ekonomi, dan risiko kesehatan yang terkait dengan aktivitas pertambangan. Untuk memitigasi dampak ini, praktik pertambangan yang bertanggung jawab harus memprioritaskan keterlibatan masyarakat, dukungan mata pencaharian, dan pemulihan lingkungan melalui rehabilitasi misalnya. Dengan menerapkan langkah-langkah keberlanjutan yang kuat, industri pertambangan dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi sekaligus meminimalkan dampak sosial dan lingkungannya.