Tonggak Sejarah

Asal-usul kami berakar dari tanah merah Sulawesi, tempat sumber daya nikel strategis Indonesia bertemu dengan kebutuhan dunia yang terus meningkat akan bahan baku baterai. Neo Energy didirikan dengan tujuan yang jelas: mendorong transisi energi melalui pertambangan yang bertanggung jawab dan produksi hilir yang terintegrasi. Perjalanan ini tidak pernah mudah — dan memang tidak pernah dimaksudkan untuk mudah. Setiap langkah maju kami raih melalui dedikasi penuh dari tim kami. Kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh karyawan, baik yang terdahulu maupun yang saat ini, atas kerja keras dan komitmen yang telah membawa kami sejauh ini. Hari ini, kami terus bekerja dengan penuh disiplin, menjalin kemitraan dengan pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat lokal untuk membentuk peran Indonesia dalam rantai pasok baterai global. Menatap masa depan, kami terus mencari cara yang lebih baik untuk menyediakan material yang dibutuhkan dunia — secara berkelanjutan, efisien, dan dalam skala besar.

2007
2009
2010
2013
2015
2017
2021
2022
2023
2024
2025

2007

Izin Eksplorasi Pertama

PT Teknik Alum Service (TAS) memperoleh IUP eksplorasi pertamanya untuk konsesi di Morowali. Izin ini menjadi landasan awal bagi aset yang kelak menandai langkah kami memasuki sektor pertambangan.

2009

Dari Eksplorasi ke Produksi

Izin eksplorasi TAS ditingkatkan menjadi IUP Operasi Produksi, secara resmi memungkinkan kegiatan penambangan skala penuh di Morowali. Tonggak ini menandai transisi dari fase eksplorasi ke tahap persiapan produksi komersial.

2010

Awal Produksi

TAS mulai menambang dan memproduksi bijih nikel untuk pertama kalinya. Tahun ini menjadi awal dari operasi yang menghasilkan pendapatan bagi perusahaan.

2013

Sertifikat Clean and Clear

Tambang Morowali memperoleh sertifikat Clean and Clear dari pemerintah, menandakan bahwa wilayah konsesi tidak tumpang tindih dengan pemegang izin lain. Sertifikasi ini memperkuat kepercayaan pemangku kepentingan terhadap legalitas operasi kami.

2015

Izin Operasi Jetty

TAS mendapatkan izin terminal khusus dari Kementerian Perhubungan untuk mengoperasikan pelabuhan sendiri di Morowali. Dengan fasilitas ini, pengiriman bijih nikel ke pembeli menjadi lebih efisien dan mandiri.

2017

Kesepakatan Penjualan Utama Pertama

TAS menyelesaikan penjualan perdana bijih nikel kepada PT Ekasa Yad Resources, afiliasi dari produsen baja tahan karat terbesar di dunia. Kesepakatan awal ini tidak hanya membuktikan kualitas bijih nikel kami, tetapi juga membangun hubungan strategis dengan pemimpin industri global, membuka peluang untuk kemitraan di masa depan dan permintaan penyerapan yang berkelanjutan.

2021

Skala Produksi Meningkat

Penjualan bijih nikel mencapai 0,7 juta ton metrik basah (wmt), mencerminkan pertumbuhan signifikan dalam kapasitas operasi tambang kami.

2022

Menembus Satu Juta Ton

Penjualan tahunan mencapai 1,2 juta wmt, menandai tonggak baru dan memperkuat posisi kami dalam industri nikel nasional.

2023

Rebranding Menuju Era Baru

Kami mengganti nama dari PT Anugrah Netzero Nickel menjadi PT Anugrah Neo Energy Materials, mencerminkan fokus baru pada rantai pasok baterai kendaraan listrik dan komitmen terhadap keberlanjutan.

2023

Awal Ekspansi Hilirisasi

Perusahaan mengakuisisi ATSM sebagai perusahaan induk untuk proyek hilirisasi, termasuk pembangunan pabrik HPAL NEMIE. Ini adalah langkah awal strategi integrasi vertikal kami.

2023

Produksi Nikel Tertinggi

Penjualan tahunan bijih nikel mencapai 1,8 juta wmt – rekor tertinggi hingga saat ini – memberikan landasan kuat untuk investasi hilirisasi.

2024

Pembentukan Unit Dagang

Kami mendirikan PT Anugrah Neo Resources (ANER) sebagai anak usaha yang fokus pada perdagangan, untuk meningkatkan efisiensi penjualan dan fleksibilitas pasar.

2024

Puncak Produksi & Kenaikan Kapasitas

Penjualan bijih nikel mencapai 2,2 juta wmt. Kami juga mendapatkan persetujuan RKAB baru dengan kapasitas produksi maksimum 2,5 juta wmt hingga 2026.

2024

Platform Terintegrasi Tercapai

Perusahaan mengakuisisi PT Anugrah Jade Smelter (AJS), perusahaan induk dari entitas kawasan industri seperti MIS, ATHI, ATP, dan APBP. Ini menyatukan segmen hulu dan hilir dalam satu ekosistem.

2024

Kemitraan Strategis Hilirisasi

Kami menjalin kerja sama dengan CCCEI untuk pembangunan pelabuhan di Kawasan Industri NEMIE dan menandatangani MoU dengan China ENFI untuk merancang pabrik HPAL. Peletakan batu pertama dilakukan pada akhir 2024.

2024

Status Proyek Strategis Nasional

Proyek kawasan industri kami – NEMIE di Morowali dan NEPIE di Parigi Moutong – mendapatkan status PSN dari pemerintah. Status ini mempercepat proses perizinan dan menunjukkan dukungan negara terhadap proyek kami.

2024

Armada Listrik Pertama

Kami mengoperasikan alat berat bertenaga listrik pertama di tambang sebagai langkah nyata menuju pertambangan yang lebih ramah lingkungan.

2025

Insentif Pajak Besar

ASM, anak usaha induk kawasan industri, mendapatkan fasilitas tax holiday: pembebasan 100% pajak penghasilan selama 20 tahun, diikuti diskon 50% selama 2 tahun. Ini meningkatkan kelayakan ekonomi proyek hilirisasi kami secara signifikan.

2025

Aset Tambang Baru Diakuisisi

Kami mengakuisisi PT Multi Dinar Karya (MDK), operator konsesi tambang nikel di Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah. Penambahan tambang ini memperkuat ketahanan pasokan bijih dan skala operasi hulu kami.